Melawan Queens Park Rangers adalah laga penentuan gelar juara Premier League bagi Man City. Namun laga nanti bukanlah laga yang biasa, karna sosok manajer QPR saat ini bukanlah muka baru bagi Man City. Mark Hughes, eks Manajer City yang kini membesut QPR, akan menjadi bumbu panas partai hidup mati ini.
Skuad Roberto Mancini harus meraih kemenangan atas QPR untuk memastikan gelar juara, dengan mengungguli rival sekotanya, Manchester United. Saat ini City memiliki poin 86, sama dengan United. Cuma City lebih unggul selisih gol.
Sedang QPR tengah berjuang untuk menghindari degradasi. Tim promosi ini berada di posisi ke-17 dengan 37 angka. Mereka wajib menang, atau paling tidak meraih hasil imbang agar tidak kembali ke Divisi Championship musim depan.
Demi tujuan untuk merebut poin penuh dan memastikan gelar juara, bek tengah City, Joleon Lescott, sejenak melupakan memori maupun jasa-jasa Hughes saat menjadi manajer di klub Biru Langit ini. Ia menyarankan agar rekan-rekannya hanya fokus pada pertandingan "final" di Stadion Etihad.
"Mark adalah manajer hebat dan dia sangat baik padaku. Tapi saya hanya ingat tampil baik di setiap pertandingan," ujar Lescott.
Kondisi kian ngrunyam karna Hughes adalah manajer yang mendatangkan Lescott, Vincent Kompany, Pablo Zabaleta, Nigel De Jong, Gareth Barry, dan Carlos Tevez ke City sebelum akhirnya dipecat dan digantikan Roberto Mancini tiga tahun lalu.
"Sangat disayangkan kami harus mengalahkan timnya. Tapi kami harus mewaspadainya, karena ia akan mengincar tiga poin terakhir untuk menyelamatkan QPR dari degradasi," lanjut Lescott.
Jika City mampu mengalahkan QPR dan menjadi juara untuk kali pertama sejak 44 tahun, menurut Lescott itu akan menjadi hal gila. "Akan jadi hari yang gila jika kami memenanginya. Jika kami bisa melakukannya, itu akan terasa tak nyata."
Lescott mengaku, kala mereka kalah dari Arsenal dan tertinggal delapan poin dari United, sebulan lalu, asa juara tampak menjauh. Namun mereka tak pernah kehilangan asa hingga akhirnya kini menjadi favorit juara.
Sementara itu bagi Mark Hughes, Meski City sudah di ambang juara. Namun Hughes bersiap menggagalkan pesta The Citizens dengan membawa QPR menjadi tim pertama yang bisa mencicipi kemenangan di Stadion Etihad musim ini.
"Akan ada ekspektasi besar dalam laga tersebut karena mereka mengincar gelar, tapi kami akan memberikan yang terbaik. Tak dapat dipercaya bagaimana liga ini berjalan, tapi segalanya tergantung kami saat ini," ucap Hughes.
"Jelas hasil di tempat lain akan membantu kami. Namun kami ingin pergi dan berusaha memastikan sendiri hal ini (tidak terdegradasi) terjadi. Fokus saya adalah pada apa yang kami lakukan," tandas striker Manchester United ini.
Setelah Blackburn Rovers memastikan menyusul Wolverhampton Wanderers degradasi musim depan, kini tinggal QPR dan Bolton Wanderers yang harus berjuang lolos dari zona merah di partai terakhir.
QPR sementara unggul dua angka atas Bolton yang berada di posisi ke-18. Di laga terakhir, Bolton akan bertandang ke kandang Stoke City yang sudah tak lagi punya target apapun. Sedangkan Bolton akan lolos dari jerat degradasi bila menang atas Stoke dan QPR kalah dari Manchester City.
Posting Komentar